Kamis, 20 Januari 2011

Artikel pertama aye, awawaw :)

Guru sebagai Orangtua Kedua
Pelajar jaman sekarang memang tak kalah sibuk dengan orang dewasa. Berbagai kegiatan sekolah yang umumnya menghabiskan waktu hingga tiga perempat hari memaksa mereka untuk berdiam di sekolah lebih lama. Bahkan tak jarang para siswa lebih senang menghabiskan waktunya di sekolah daripada dirumah, dan menganggapnya sebagai rumah kedua.
Bagi siswa, sekolah adalah dunia dimana mereka menjalankan perannya sebagai siswa ditambah pula dengan aktifitas-aktifitas tambahan baik yang berhubungan maupun tidak berhubungan dengan sekolah. Hal ini secara tidak langsung membuat mereka berfikir bahwa sekolah lah tempat tinggal kedua mereka. Teman dianggap saudara dan guru dianggap orangtua. Bahkan tak jarang para siswa lebih nyaman dengan suasana sekolah daripada rumah mereka.
Dan disini peran guru juga semakin bertambah.
Memang benar guru bertugas mengajar di bidang materi pelajaran, namun kondisi ini mengakibatkan guru mempunyai peran ganda. Banyak siswa yang lebih senang menceritakan masalahnya kepada guru dan bukan kepada orangtuanya sendiri. Baik itu masalah pertemanan di sekolah maupun masalah pribadi di rumah.
Kalau dilihat dari sisi peran serta, menurunnya kenyamanan siswa kepada orangtuanya disebabkan oleh kurangnya perhatian orangtua kepada siswa tersebut. Orangtua lebih menganggap anaknya sebagai seorang pelajar yang harus terus belajar dan meraih prestasi, sedangkan mereka tidak tahu bagaimana kehidupan social anaknya di sekolah yang secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian anak tersebut melalui pergaulan dengan orang banyak.
Oleh karena itu sudah semestinya para orangtua harus terus memperhatikan perkembangan anaknya dimanapun mereka berada. Jangan berpikir dengan melepas anaknya pergi ke sekolah sudah merasa tanggung jawabnya selesai. Para siswa yang notabene kaum remaja ingin selalu diperhatikan, tergantung dari siapa perhatian itu didapat maka di situ lah ia akan merasa nyaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar